Widget HTML Atas

Beloved Enemy by Hizria Sahara

"Sandoro melangkah terburu-buru keluar dari kantor tempatnya bekerja. Jam sudah menunjukkan pukul 20.50 menit. Ponselnya terus-terusan berdering, Sani yang tak lain adalah ibunya yang sangat ia cintai berkali-kali menghubunginya. Usianya sudah hampir memasuki kepala tiga. Tapi Sani memperlakukannya selayaknya seorang anak kecil. Sandoro tak di izinkan pulang slarut malam. Seperti anak kecil bukan? Tapi Sandoro mensyukuri itu."

Tidak ada komentar untuk "Beloved Enemy by Hizria Sahara"